Tertahan 7 jam di Bandara Pekanbaru 

Batal Gelar Deklarasi, Neno Warisman pulang ke Jakarta  

Kedatangan Neno Warisman dihadang oleh masa di Bandara Sulatan Sarif Kasim kemarin

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Neno Warisman akhirnya pulang ke Jakarta setelah 7 jam tertahan di pintu keluar Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sabtu (25/8). Neno tertahan 7 jam akibat demonstrasi sejumlah massa sejak dia tiba di Bandara sekitar pukul 15.15 Wib hingga 22.15 Wib. Diketahui Neno berencana akan menggelar deklarasi #2019GantiPresiden pada Minggu (26/8). Namun, deklarasi itu tidak mendapat izin dari kepolisian. Informasi beredar deklarasi itu ditunda pelaksanaannya. Namun, tiba-tiba Neno datang hingga menimbulkan gerakan massa pro dan kontra menyambut kedatangannya.

Executive General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait mengatakan, Neno pulang ke Jakarta malam ini juga dari Pekanbaru. "Bu Neno W dan 3 orang rombongan sudah kembali terbang ke Jakarta malam ini naik Lion JT 297. Dimana, pesawatnya tadi take off pukul 22.30 Wib," ujar Jaya, melalui siaran persnya.

Pantauan merdeka.com, sejak tiba di Bandara Pekanbaru, puluhan massa pro dan kontra dengan kedatangannya melakukan aksi unjuk rasa di pintu masuk dan keluar Bandara tersebut. Ratusan polisi dan TNI AU ikut mengamankan aksi demo. Bahkan sejumlah perwira polisi dan TNI turun tangan mengawasi aksi massa.

Seperti Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto dan Kadis Ops Pangkalan TNI AU Kolonel Jajang. Bahkan sejumlah perwira lainnya berada di lokasi tempat mobil BMW putih nopol D 1352 AFK yang dikendarai Neno tertahan. Mobil yang membawa Neno tak dapat bergerak karena tertahan pendemo dan aparat kepolisian.

Neno tiba di Pekanbaru Sabtu (25/8) sekitar pukul 15.30 Wib. Namun saat akan meninggalkan lingkungan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Neno diadang puluhan massa yang menolak kedatangannya. Massa meminta Neno membatalkan deklarasi #2019GantiPresiden. Neno tetap berdiam diri di dalam mobil sedan BMW warna putih itu. Mobil tersebut dikepung massa pro dan kontra terhadap Neno, namun sejumlah polisi wanita dan laki-laki dengan cepat mengamankan mobil tersebut. Massa meneriaki Neno agar turun dan meninggalkan Kota Pekanbaru. Kombes Susanto terlihat beberapa kali mengetuk pintu mobil tersebut. Namun Neno tetap bersikeras tak ingin melihat dan berbicara dengan siapapun. Neno mengenakan jilbab warna biru dan masker.

Sejumlah massa meminta agar polisi menangkap Neno karena dianggap melakukan makar dengan merencanakan deklarasi #2019gantipersiden. Massa meminta agar polisi menindak tegas terhadap siapa saja yang berusaha menurunkan Presiden Joko Widodo sebelum masa jabatannya selesai. "Penjarakan Neno, tangkap Neno," ujar seorang pengunjuk rasa. Spanduk bertuliskan Penjarakan Neno juga terbentang di sepanjang jalan keluar Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Demonstrasi dilakukan massa di pintu keluar Bandara menjadi perhatian masyarakat yang melintas. Bahkan warga yang ingin keluar dari Bendara juga mengalami macet.(Net/Hen)


 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar